ASUHAN
KEBIDANAN KOMUNITAS
PENYAKIT
MENULAR SEKSUAL (PMS)
Dosen Pengampu : Lohita Indu Anggayasti
S. Si. T
Di Susun Oleh :
Nolvian
AKADEMI KEBIDANAN SOKO TUNGGAL
SEMARANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan ke hadirat Yang Maha Esa. yang maha luas rahmat dan
karunia-Nya, semoga kami termasuk ke dalam orang yang mendapatkannya.
Dalam rangka
mengembangkan potensi diri dalam bidang Asuhan Kebidanan, sudah sepatutnya jika
pengetahuan tentang komunitas juga lebih kita perdalam. Hal ini sangat berguna
mengingat di masa yang akan datang, sebagai seorang bidan akan menjadi manusia
yang teramat penting dalam masyarakat.
Mengingat begitu
luasnya pembahasan asuhankebidann komunitas, maka kami persempit pembahasan
hanya pada masalah PENYAKIT MENULAR SEKSUAL ( PMS ).
Meskipun makalah ini
dibuat dengan segala keterbatasan yang ada pada kami, baik keterbatasan waktu,
dana, terlebih lagi keterbatasan kemampuan kami, namun kami berharap semoga
makalah ini memenuhi syarat sebagai tugas mata kuliah Asuhan kebidanan
neonates, bayi dan balita.
Tidak ada gading
yang tak retak, jika terdapat kekurangan atau bahkan kesalahan dalam makalah
ini, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna
perbaikan dalam pembuatan tugas yang sama berikutnya. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami selaku tim penyusun, dan umumnya
bagi pembaca.
Semarang, 19 April 2012
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kebidanan mencakup
pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan yang dilakukannya untuk
menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan. Komunitas adalah kelompok orang
yang berbeda di suatu lokasi tertentu yang mempunyai norma dan nilai. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kebidanan komunitas merupakan pelayanan kebidanan yang
diberikan oleh bidan di kelompok masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Dalam memberikan
pelayanan kebidanan di masyarakat banyak permasalahan yang ditemui oleh bidan,
diantaranya adalah mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan
sekelompok penyakit yang disebabkan oleh infeksi berbagai jenis mikroorganisme
(virus, bakteri, protozoa dan jamur) yang menimbulkan gejala klinik utama di
saluran kemih dan reproduksi, yang jalur penularannya melalui hubungan seksual.
Wanita, termasuk
yang sedang hamil, merupakan kelompok resiko tinggi terhadap PMS. Penelitian di
Surabaya menyebutkan angka kejadian PMS pada ibu hamil adalah 19,2%. Angka
kejadian PMS pada ibu hamil yang melakukan asuhan antenatal di Rumah Sakit Dr.
Cipto Mangunkusumo Jakarta (1998) adalah 16,1% untuk kandidiasis vaginalis,
4,2% infeksi klamidia dan 1,2% trikomoniasis.
Penyakit menular
seksual dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas terhadap ibu maupun bayi
yang dikandung/dilahirkannya. Oleh sebab itu penting dilakukannya
penanggulangan yang tepat yaitu secara preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif.
B.
TUJUAN
Adapun tujuan yang
ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah menemukan jenis-jenis Penyakit
Menular Seksual dan melakukan penanggulangan secara promotif dan preventif
(dalam lingkup kebidanan komunitas).
C.
BATASAN MASALAH
Adapun batasan
masalah yang akan dibahas yaitu :
- Menjelaskan pengertian
Penyakit Menular Seksual
- Menjelaskan angka kejadian
Penyakit Menular Seksual
- Memaparkan cara penularan
Penyakit Menular Seksual
- Memaparkan jenis-jenis
Penyakit Menular Seksual
- Menjelaskan pencegahan
Penyakit Menular Seksual
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
- PMS adalah singkatan dari
Penyakit Menular Seksual, yang berarti suatu infeksi atau penyakit yang
kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat
vagina).
- PMS juga diartikan sebagai
penyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Harus diperhatikan bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin tapi gejalanya
dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak,
dan organ tubuh lainnya.
- PMS ( Penyakit Menular
Seksual ) adalah penyakit yang penularannya melalui hubungan kelamin, tetapi
dapat juga melalui kontak langsung alat-alat, handuk, dan juga melalui
trasfusi darah.
- STD ( Sexually Transmited
Disease), bisa didefinisikan
sebagai gangguan keseimbangan yang bersipat luas mulai dari kondisi
inflamasi minor sampai penyakit yang bersipat mematikan, Infeksi dapat
secara lokal maupun sistemik, dapat disebabkan oleh jumlah patogen yang
berbeda - beda seperti: Virus, bakteri, jamur/fungi, protozoa dan
ectoparasit.
Penyakit ini memberi
ancaman terhadap banyak remaja yang saat ini tengah menderita PMS tanpa
menyadarinya dan terganggu oleh gejala-gejalanya,namun tidak mencurigai ke arah
PMS.
Beberapa jenis PMS
akan merusak organ reproduksi dalam jika dibiarkan tidak diobati sekalipun akan
menimbulkan gejala seperti nyeri,gatal atau keluanya cairan.Akhir-akhir ini
terdapat peningkatan dan kejadian PMS di tengah masyarakat, penyebabnya adalah
semakin banyak remaja melakukan kegiatan seksual tanpa memakai pelindung ( kondom
), semakin meluasnya pengunaan pil anti hamil.
B.
PRESENTASE PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
DIOBATI
Penyakit
Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin adalah penyakit yang
ditularkan melalui hubungan seksual. Yang termasuk PMS adalah Syphilis,
Gonorhoe, Bubo, Jengger ayam, Herpes, dan lain-lain. Infeksi Menular Seksual
(IMS) yang diobati adalah kasus infeksi menular seksual yang ditemukan
berdasarkan syndrome dan etiologi serta diobati sesuai standar.
Jumlah
kasus infeksi menular seksual di Provinsi Jawa Tengah dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Peningkatan kasus ini dikarenakan pencatatan dan pelaporan yang
semakin baik. Meskipun demikian kemungkinan kasus yang sebenarnya di populasi
masih banyak yang belum terdeteksi. Program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular Seksual mempunyai target bahwa seluruh kasus IMS yang
ditemukan harus diobati sesuai standar.
Di
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008, kasus IMS diobati sebesar 98,14%,
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2007 sebesar
96,85%. Ini berarti belum seluruh kasus IMS yang ditemukan diobati atau belum
mencapai target yaitu 100%. Masih ada beberapa kabupaten/kota yang tidak
melaporkan adanya kasus IMS atau kasus yang dilaporkan hanya 2 atau 3 kasus
saja.
Hal
ini dimungkinkan karena kurangnya pemahaman terhadap definisi operasional
variabel sehingga yang dilaporkan hanyalah hasil serosurvey pada kelompok
risiko tinggi saja.
C.
PRESENTASE ANGKA KEJADIAN
C.
KLASIFIKASI PMS
- PMSKLASIK
Yaitu penyakit menular seksual
pada daerah kelamin.
- PMS NON-KLASIK
Yaitu semua penyakit menular
diluar daerah kelamin yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual.
D.
CARA PENULARAN STD/PMS
- Hubungan sex yang tidak
terlindungi baik melalui vaginal, anal maupun oral sex
- Penularan dari ibu ke
janin selama kehamilan
- Melalui tranfusi darah,
suntikan atau kontak langsung dengan cairan darah atau produk darah
(Sypilis dan HIV/AIDS).
E.
JENIS PENYAKIT
1.Bakteri:
a.
Neisseria
gonorrhoeae
b.
Chlamydia
trachomatis
c.
Mycoplasma
hominis
d.
Treponema
pallidum
e.
Haemophilus
vaginalis
f.
Donovania
granulomatis
2.Virus:
a.
Herpes
simplex virus
b.
HIV
AIDS
c.
Hepatitis
B virus
d.
Human
papiloma virus
e.
Human
T Lymphotropic
f.
Virus
Type III (HTLV III)
3.Protozoa:
a.
Trichomonas
vaginalis
b.
Uretritis,
epididimitis, sersivitis, proktitis
c.
Faringitis,
konyungivitas, baltolinitis
d.
Uretritis,
epididimitis, sersivitis, proktitis
e.
Salpingitis,
limfogranuloma venereum
f.
Sifilis
g.
Vaginitis
h.
Granuloma
inguinale
i.
Herpes
genitalis
j.
Hepatitis
fulminan akut dan kronis
k.
Kondiloma
akuminatum, papiloma laring pada bayi
l.
Vaginitis,
uretritis, balanitis
F.
PMS YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI
Bakteri adalah jasad
renik bersel tunggal yang dapat menyebabkan banyak penyakit kelamin yaitu
gonore, sifilis dan chlamidia.
GOLONGAN YANG BERESIKO TERTULAR
AKIBAT SEKS
Golongan umur :
- Pada lelaki : 20-34
- Wanita : 16-24
Hal ini berhubungan erat dengan
umur keaktifan seksual
Golongan orang yang sering
bepergian ke luar kota:
- Prostitusi
- Homoseksual
1.
GONORE (KENCING NANAH)
Gonore sering
disebut “clap” atau “drip” yang disebabkan oleh bakteri gonokokus yang diisolasi
dan ditemukan tahun 1879 diberi nama ‘Neisseria gonorrhoeae’ oleh
Albert.L.S.Neisser.Bakteri ini hidup pada lingkungan yang hangat dan lembab
seperti pada selaput lendir saluran kencing pria dan wanita atau pada leher
rahim wanita.
Di luar tubuh bakteri
ini cepat mati.bakteri ini pindah melalui kegiatan seksual per vaginal,oral,
maupun anal.
Cara penularan: Hubungan seks vaginal,
anal dan oral.
Konsekuensi yang mungkin timbul
pada orang yang terinfeksi: Pada
perempuan jika tidak diobati, penyakit ini merupakan penyebab utama Penyakit
Radang Panggul, yang kemudian dapat menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan
dan nyeri panggul kronis. Dapat menyebabkan kemandulan pada
pria. Gonore yang tidak diobati dapat menginfeksi sendi, katup jantung
dan/atau otak.
Konsekuensi yang mungkin timbul
pada janin dan bayi baru lahir: Gonore dapat menyebabkan kebutaan dan penyakit
sistemik seperti meningitis dan arthritis sepsis pada bayi yang terinfkesi pada
proses persalinan. Untuk mencegah kebutaan, semua bayi yang lahir di
rumah sakit biasanya diberi tetesan mata untuk pengobatan gonore.
Tanda-
tanda atau gejalanya:
Pada laki-laki
- Nyeri waktu buang air
kecil.
- Tetesan nanah dari penis.
- Kesukaran buang air kecil.
- Bengkak dan nyeri di
selangkangan
- Demam.
Pada wanita
- Nyeri waktu buang air
kecil.
- Nyeri di perut bawah
(Abdomen).
- Gangguan sirklus haid
(mens).
- Mengalami keputihan ringan.
- Demam.
Langkah
pertolongan atau pengobatan
Memeriksakan diri ke
rumah sakit terdekat agar cairan atau nanah diperiksa di laboraturium.
Meminum antibiotika
atas resep dokter,biasanya dengan Penisilin, Tetracyclin, Streptomycin dan
Probenecid.
Mencegah
penyakit gonore
- Berpantang seks sebelum
menikah.
- Hubungan monogami seumur
hidup.
- Melakukan seks yang aman .
2.
SYPHILIS
Syphilis disebabkan
oleh bakteri Treponema pallidum,berasal dari bahasa Yunani dan Latin
bermakna’suatu benang pucat yang terpelintir’.
Cara Penularan: Cara penularan yang paling
umum adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral. Namun, penyakit
ini juga dapat ditularkan melalui hubungan non-seksual jika ulkus atau lapisan
mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh
dengan orang yang tidak terinfeksi.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi
pada Orang yang Terinfeksi: Jika
tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan kerusakan serius pada hati, otak,
mata, sistem saraf, tulang dan sendi dan dapat menyebabkan
kematian. Seorang yang sedang menderita sifilis aktif risikonya
untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut akan meningkat karena luka (chancres)
merupakan pintu masuk bagi virus HIV.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi
pada Janin dan Bayi: Jika
tidak diobati, seorang ibu hamil yang terinfeksi sifilis akan menularkan
penyakit tersebut pada janin yang dikandungnya. Janin meninggal di
dalam dan meninggal pada periode neonatus terjadi pada sekitar 25% dari
kasus-kasus ini. 40-70% melahirkan bayi dengan sifilis
aktif. Jika tidak terdeteksi, kerusakan dapat terjadi pada jantung,
otak dan mata bayi.
Tanda-
tanda atau gejalanya
Tanda yang pertama
biasanya luka atau borok yang disebut ‘CHANCRE”. ditimbulkan 2-5 minggu setelah
hubungan kelamin dengan seorang penderita syphilis,lukanya dapat terlihat
seperti jerawat,lepuh atau borok yang terluka, biasanya terdapat pada daerah
kelamin laki-laki dan wanita. borok ini penuh dengan kuman yang mudah
ditularkan kepada orang lain. (Borok tersebut biasanya tidak nyeri dan jika
terdapat di dalam vagina,mungkin siwanita tidak menyadari bahwa ia menderita
syphilis tetapivia dapat menginfeksi orang lain dengan mudah).
Luka borok hanya
berlangsung beberapa hari dan kemudian hilang sendiri tanpa pengobatan,namun
penyakit terus menyebar di seluruh tubuh.
Beberapa minggu atau
bulan kemudian,dapat terjadi sakit leher,panas ringan,luka pada mulut atau
pembengkakan sendi,mungkin muncul pada kulit.
Langkah
pertolongan atau pengobatan
- Memeriksakan diri ke rumah
sakit terdekat agar darah diperiksa di laboraturium.
- Meminum antibiotika atas
resep dokter, biasanya dengan Penisilin, Tetracyclin.
Mencegah
penyakit siphilis
- Berpantang seks sebelum
menikah.
- Hubungan monogami seumur
hidup.
- Melakukan seks yang aman .
- Periksalah organ reproduksi
anda ke rumah sakit
- Hindarkan gonta-ganti
pasangan
- sebelum menikah pilihlah
pasangan secara berhati-hati
3.
CHLAMIDIA
Chlamidia disebabkan
oleh bakteri chlamydia trachomatis,suatu parasitnya dapat hidup didalam sel
sehingga menimbulkan peradangan pada saluran kencing pada wanita dan pria. Infeksi
biasanya berlangsung pada hubungan seks lewat vagina dan anus.
Cara Penularan: Hubungan seks vaginal dan
anal.
Konsekuensi yang mungkin terjadi
pada orang yang terinfeksi: Pada perempuan, jika tidak diobati, sampai 30% akan
mengalami Penyakit Radang Panggul (PRP) yang pada gilirannya dapat menyebabkan
kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis. Pada laki-laki,
jika tidak diobati, klamidia akan menyebabkan epididymitis, yaitu sebuah
peradangan pada testis (tempat di mana sperma disimpan), yang mungkin dapat
menyebabkan kemandulan. Individu yang terinfeksi akan berisiko lebih
tinggi untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut.
Konsekuensi yang mungkin terjadi
pada janin dan bayi baru lahir: lahir premature, pneumonia pada bayi dan infeksi mata
pada bayi baru lahir yang dapat terjadi karena penularan penyakit ini saat
proses persalinan.
Tanda-
tanda atau gejalanya
Pada laki-laki
- Nyeri waktu buang air
kecil.
- Berat pada buah pelir dan
gatal
- Kesukaran buang air kecil.
- Bengkak dan nyeri di
selangkangan
- Demam.
Pada wanita
- Nyeri waktu buang air
kecil.
- Nyeri di perut bawah
(Abdomen).
- Gangguan sirklus haid
(mens).
- Mengalami keputihan ringan.
- Demam.
Langkah
pertolongan atau pengobatan
Memeriksakan diri ke
rumah sakit terdekat agar cairan atau nanah diperiksa di laboraturium.
Meminum antibiotika
atas resep dokter,biasanya dengan Penisilin, Tetracyclin, Streptomycin dan
Probenecid.
Mencegah
penyakit chlamidia
- Berpantang seks sebelum
menikah
- Hubungan monogami seumur
hidup
- Melakukan seks yang aman
- Periksalah organ reproduksi
anda ke rumah sakit
- Hindarkan gonta-ganti
pasangan
- Sebelum menikah pilihlah
pasangan secara berhati-hati
E.
PMS YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS
Virus adalah
penyakit yang merusak tubuh dengan cara menyerang sistem imun tubuh.Virus yang
menimbulkan PMS ialah AIDS, herpes dan genital warts
1. Herpes
Genital (HSV-2)
Herpes genital
disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 yang mengakibatkan lepuh yang
nyeri dan luka di daerah kemaluan. dapat berpindah melalui seks oral dan
berciuman. biasanya menyerang kalangan orang berintelek seperti mahasiswa, hati
- hati virus ini dapat menembus kondom, disarankan memakai kondom plus
spermisida
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi
pada Orang yang Terinfeksi: Orang
yang terinfeksi dan memiliki luka akan meningkat risikonya untuk terinfeksi HIV
jika terpapar sebab luka tersebut menjadi jalan masuk virus HIV.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi
pada Janin dan Bayi: Perempuan
yang mengalami episode pertama dari herpes genital pada saat hamil akan
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya kelahiran
prematur. Kejadian akut pada masa persalinan merupakan indikasi
untuk dilakukannya persalinan dengan operasi cesar sebab infeksi yang mengenai
bayi yang baru lahir akan dapat menyebabkan kematian atau kerusakan otak yang
serius.
Tanda-
tanda atau gejalanya
- Gejala timbul sekitar 6-8
hari sesudah infeksi dalam bentuk luka di daerah kemaluan.mula-mula berupa
bintit merah yang perih di vulva atau penis.
- Virus ini mengakibatkan
sakit kepala ,nyeri otot ,demam,kelenjar getah bening membengkak,dan nyeri
waktu buang air kecil
Langkah
pertolongan atau pengobatan
- Memeriksakan diri ke rumah
sakit terdekat agar cairan diperiksa di laboraturium.
- Meminum obat acyclovir atau
zovirax bekerja hanya menghilangkan nyeri dan mempercepat penyembuhan
luka.
- Berendam di air hangat
Mencegah
penyakit herpes
- Berpantang seks sebelum
menikah
- Hubungan monogami seumur
hidup
- Melakukan seks yang aman
- Periksalah organ reproduksi
anda ke rumah sakit
- Hindarkan gonta-ganti
pasangan
- Sebelum menikah pilihlah
pasangan secara berhati-hati
2.
HIV/AIDS
Cara Penularan: Hubungan seks vaginal,
oral dan khususnya anal; darah atau produk darah yang terinfeksi; memakai jarum
suntik bergantian pada pengguna narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi kepada
janin dalam kandungannya, saat persalinan, atau saat menyusui.
Gejala-gejala: Beberapa orang tidak
mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali. Sementara yang lainnya
mengalami gejala-gejala seperti flu, termasuk demam, kehilangan nafsu makan,
berat badan turun, lemah dan pembengkakan saluran getah
bening. Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam seminggu
sampai sebulan, dan virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif (dormant) selama
beberapa tahun. Namun, virus tersebut secara terus menerus
melemahkan sistem kekebalan, menyebabkan orang yang terinfeksi semakin tidak
dapat bertahan terhadap infeksi-infeksi oportunistik.
Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk
infeksi ini. Obat-obat anti retroviral digunakan untuk memperpanjang
hidup dan kesehatan orang yang terinfeksi. Obat-obat lain digunakan
untuk melawan infeksi oportunistik yang juga diderita.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi
pada Orang yang Terinfeksi: Hampir
semua orang yang terinfeksi HIV akhirnya akan menjadi AIDS dan meninggal karena
komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan AIDS.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi
pada Janin dan Bayi: 20-30%
dari bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV akan terinfeksi HIV juga dan
gejala-gejala dari AIDS akan muncul dalam satu tahun pertama
kelahiran. 20% dari bayi-bayi yang terinfeksi tersebut akan
meninggal pada saat berusia 18 bulan. Obat antiretroviral yang
diberikan pada saat hamil dapat menurunkan risiko janin untuk terinfeksi HIV
dalam proporsi yang cukup besar
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan
seksual dengan orang yang terinfeksi, khususnya hubungan seks anal, di mana
cairan tubuh, darah, air mani atau secret vagina paling mungkin dipertukarkan,
adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk mencegah penularan HIV melalui
hubungan seks. Kondom dapat menurunkan risiko penularan tetapi tidak
menghilangkan sama sekali kemungkinan penularan. Hindari pemakaian
narkoba suntik dan saling berbagi jarum suntik. Diskusikan dengan
petugas kesehatan tindakan kewaspadaan yang harus dilakukan untuk mencegah
penularan HIV, terutama saat harus menerima transfusi darah maupun produk
darah.
Cara Penularan: Hubungan seksual vaginal,
anal atau oral.
Gejala-gejala: Tonjolan yang tidak sakit,
kutil yang menyerupai bunga kol tumbuh di dalam atau pada kelamin, anus dan
tenggorokan.
Pengobatan: Tidak ada pengobatan untuk
penyakit ini. Kutil dapat dihilangkan dengan cara-cara kimia,
pembekuan, terapi laser atau bedah.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi
pada Orang yang Terinfeksi: HPV
adalah virus yang menyebabkan kutil kelamin. Beberapa strains dari
virus ini berhubungan kuat dengan kanker serviks sebagaimana halnya juga dengan
kanker vulva, vagina, penis dan anus. Pada kenyataannya 90% penyebab
kanker serviks adalah virus HPV. Kanker serviks ini menyebabkan
kematian 5.000 perempuan Amerika setiap tahunnya.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi
pada Janin dan Bayi: Pada
bayi-bayi yang terinfeksi virus ini pada proses persalinan dapat tumbuh kutil
pada tenggorokannya yang dapat menyumbat jalan nafas sehingga kutil tersebut
harus dikeluarkan.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan
seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah
satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah
penularan. Kondom hampir tidak berfungsi sama sekali dalam mencegah
penularan virus ini melalui hubungan seks.
F.
PMS YANG DISEBABKAN OLEH PARASIT
Parasit ialah
protozoa (hewan bersel tunggal) yang merugikan dan dapat berkembang di dalam
tubuh
1.
Vaginitis
Vaginitis adalah
istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya infeksi atau peradangan vagina.di
tandai dengan keluarnya cairan yang kurang sedap dari vagina. Dan gatal atau
iritasi di daerah kemaluan dan perih sewaktu kencing. disebabkan oleh bakteri
candida dan trichomonas.
Mencegah
infeksi vagina
- Dianjurkan untuk
memeriksakan diri ke dokter ahli penyakit kandungan(ginekolog).Anjuran
untuk mencegah terjadi vaginitis:
- Basuhlah bagian luar
kemaluan secara teratur dengan sabun ringan
- Pakailah celana dalam katun
- Jangan memakai celana yang
terlalu ketat pada selangkangan
- Hindari diet yang kaya gula
atauy karbohidrat olahan,karena dapat mengubah pH normal vagina dan
memungkinkan kuman berkembang
- Periharalah kesehatan umum
anda
- Diet buruk dan kurang tidur
dapat menurunkan pertahanan anda terhadap infeksi.
- Hentikan hubungan seks yang
nyeri atau mengakibatkan lecet
- Jika kehidupan seks anda
aktif,jangan lupa menjaga kebersihan dan memakai kondom
- Hindarkan pemakaian
vaselin,lebih baik pakai jelly atau pelumas yang steril dan larut air
2. Trikomoniasis
Tipe: Disebabkan oleh
protozoa Trichomonas vaginalis.
Prevalensi: Trikomoniasis adalah PMS
yang dapat diobati yang paling banyak terjadi pada perempuan muda dan aktif
seksual. Diperkirakan, 5 juta kasus baru terjadi pada perempuan dan
laki-laki.
Cara Penularan: Trikomoniasis menular
melalui kontak seksual. Trichomonas vaginalis dapat bertahan hidup pada
benda-benda seperti baju-baju yang dicuci, dan dapat menular dengan pinjam
meminjam pakaian tersebut.
Gejala-gejala: Pada perempuan biasa
terjadi keputihan yang banyak, berbusa, dan berwarna
kuning-hijau. Kesulitan atau rasa sakit pada saat buang air kecil
dan atau saat berhubungan seksual juga sering terjadi. Mungkin
terdapat juga nyeri vagina dan gatal atau mungkin tidak ada gejala sama
sekali. Pada laki-laki mungkin akan terjadi radang pada saluran
kencing, kelenjar, atau kulup dan/atau luka pada penis, namun pada laki-laki
umumnya tidak ada gejala.
Pengobatan: Penyakit ini dapat
disembuhkan. Pasangan seks juga harus diobati.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi
pada Orang yang Terinfeksi: Radang
pada alat kelamin pada perempuan yang terinfeksi trikomoniasis mungkin juga
akan meningkatkan risiko untuk terinfeksi HIV jika terpapar dengan virus
tersebut. Adanya trikomoniasis pada perempuan yang juga terinfeksi
HIV akan meningkatkan risiko penularan HIV pada pasangan seksualnya.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi
pada Janin dan Bayi: Trikomoniasis
pada perempuan hamil dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan kelahiran
prematur.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan
seks secara vaginal dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satu cara
pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan trikomoniasis melalui hubungan
seksual. Kondon dan berbagai metode penghalang sejenis yang lain
dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko untuk tertular penyakit ini
melalui hubungan seks. Hindari untuk saling pinjam meminjam handuk
atau pakaian dengan orang lain untuk mencegah penularan non-seksual dari
penyakit ini.
G.
UPAYA PENGENDALIAN PMS
1.
Upaya
promotif
2.
Upaya
preventif
3.
Upaya
kuratif
4.
Upaya
rehabilitatif
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PMS biasanya
ditularkan dari satu orang kepada orang lainnya melalui hubungan heteroseksual,
homoseksual atau kontak intim melalui genitalia, mulut atau rectum.Beberapa
penyakit menular seksual yang dibahas didalam makalah ini mencangkup Gonorhea,
Syiphillis, Herpes genital dan HIV /AIDS
Didalam makalah
dijelaskan penyebab dan tanda-tanda atau gejala dan penyakit menular seksual
antara lain pengeluaran cairan yang tidak normal dan saluran kencing atau liang
senggama (berbau amis, keputihan yang banyak sekali) rasa nyeri atau sakit pada
saat kencing atau saat berhubungan seksual, lecet, luka kecil yang disertai
dengan pembengkakan kelenjar getah bening,dll.Adapun pencegahan atau
penanggulangan PMS tergantung dari jenis-jenis PMS yang dijelaskan.
B. Saran
Penulis mengharapkan
agar tenaga kesehatan (khususnya mahasiswa kebidanan) dapat mengetahui dan
memanfaatkan makalah ini untuk menambah wawasan dalam penyakit menular seksual
dan dapat dicegah atau ditanggulangi di lingkungan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
www.kesrepro.com
(
diunduh pada tanggal 20 April 2012 pukul 14.00 WIB )
www.geocities.com
(
diunduh pada tanggal 20 April 2012 pukul 14.00 WIB )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar