Sabtu, 06 Oktober 2012

Asuhan Kebidanan Komunitas Tentang Penyakit Menular Seksual (PMS)


ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)






Dosen Pengampu : Lohita Indu Anggayasti S. Si. T



Di Susun Oleh :
Nolvian
10.007



AKADEMI KEBIDANAN SOKO TUNGGAL
SEMARANG
2011
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Yang Maha Esa. yang maha luas rahmat dan karunia-Nya, semoga kami termasuk ke dalam orang yang mendapatkannya.
Dalam rangka mengembangkan potensi diri dalam bidang Asuhan Kebidanan, sudah sepatutnya jika pengetahuan tentang komunitas juga lebih kita perdalam. Hal ini sangat berguna mengingat di masa yang akan datang, sebagai seorang bidan akan menjadi manusia yang teramat penting dalam masyarakat.
Mengingat begitu luasnya pembahasan asuhankebidann komunitas, maka kami persempit pembahasan hanya pada masalah PENYAKIT MENULAR SEKSUAL ( PMS ).
Meskipun makalah ini dibuat dengan segala keterbatasan yang ada pada kami, baik keterbatasan waktu, dana, terlebih lagi keterbatasan kemampuan kami, namun kami berharap semoga makalah ini memenuhi syarat sebagai tugas mata kuliah Asuhan kebidanan neonates, bayi dan balita.
Tidak ada gading yang tak retak, jika terdapat kekurangan atau bahkan kesalahan dalam makalah ini, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan dalam pembuatan tugas yang sama berikutnya. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami selaku tim penyusun, dan umumnya bagi pembaca.

                                                                                   

                                                                                                                                Semarang, 19 April 2012
                                                                                   
                     Penulis
BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

Kebidanan mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan yang dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan. Komunitas adalah kelompok orang yang berbeda di suatu lokasi tertentu yang mempunyai norma dan nilai. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebidanan komunitas merupakan pelayanan kebidanan yang diberikan oleh bidan di kelompok masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Dalam memberikan pelayanan kebidanan di masyarakat banyak permasalahan yang ditemui oleh bidan, diantaranya adalah mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan oleh infeksi berbagai jenis mikroorganisme (virus, bakteri, protozoa dan jamur) yang menimbulkan gejala klinik utama di saluran kemih dan reproduksi, yang jalur penularannya melalui hubungan seksual.
Wanita, termasuk yang sedang hamil, merupakan kelompok resiko tinggi terhadap PMS. Penelitian di Surabaya menyebutkan angka kejadian PMS pada ibu hamil adalah 19,2%. Angka kejadian PMS pada ibu hamil yang melakukan asuhan antenatal di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta (1998) adalah 16,1% untuk kandidiasis vaginalis, 4,2% infeksi klamidia dan 1,2% trikomoniasis.
Penyakit menular seksual dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas terhadap ibu maupun bayi yang dikandung/dilahirkannya. Oleh sebab itu penting dilakukannya penanggulangan yang tepat yaitu secara preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

B. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah menemukan jenis-jenis Penyakit Menular Seksual dan melakukan penanggulangan secara promotif dan preventif (dalam lingkup kebidanan komunitas).

C. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah yang akan dibahas yaitu :
  1. Menjelaskan pengertian Penyakit Menular Seksual
  2. Menjelaskan angka kejadian Penyakit Menular Seksual
  3. Memaparkan cara penularan Penyakit Menular Seksual
  4. Memaparkan jenis-jenis Penyakit Menular Seksual
  5. Menjelaskan pencegahan Penyakit Menular Seksual






















BAB II
PEMBAHASAN


A. DEFINISI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
  1. PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular Seksual, yang berarti suatu infeksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat vagina).
  2. PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Harus diperhatikan bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin tapi gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya.
  3. PMS ( Penyakit Menular Seksual ) adalah penyakit yang penularannya melalui hubungan kelamin, tetapi dapat juga melalui kontak langsung alat-alat, handuk, dan juga melalui trasfusi darah.
  4. STD ( Sexually Transmited Disease),  bisa didefinisikan sebagai gangguan keseimbangan yang bersipat luas mulai dari kondisi inflamasi minor sampai penyakit yang bersipat mematikan, Infeksi dapat secara lokal maupun sistemik, dapat disebabkan oleh jumlah patogen yang berbeda - beda seperti: Virus, bakteri, jamur/fungi, protozoa dan ectoparasit.  

Penyakit ini memberi ancaman terhadap banyak remaja yang saat ini tengah menderita PMS tanpa menyadarinya dan terganggu oleh gejala-gejalanya,namun tidak mencurigai ke arah PMS.
Beberapa jenis PMS akan merusak organ reproduksi dalam jika dibiarkan tidak diobati sekalipun akan menimbulkan gejala seperti nyeri,gatal atau keluanya cairan.Akhir-akhir ini terdapat peningkatan dan kejadian PMS di tengah masyarakat, penyebabnya adalah semakin banyak remaja melakukan kegiatan seksual tanpa memakai pelindung ( kondom ), semakin meluasnya pengunaan pil anti hamil.

B. PRESENTASE PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DIOBATI

Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Yang termasuk PMS adalah Syphilis, Gonorhoe, Bubo, Jengger ayam, Herpes, dan lain-lain. Infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati adalah kasus infeksi menular seksual yang ditemukan berdasarkan syndrome dan etiologi serta diobati sesuai standar.
Jumlah kasus infeksi menular seksual di Provinsi Jawa Tengah dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan kasus ini dikarenakan pencatatan dan pelaporan yang semakin baik. Meskipun demikian kemungkinan kasus yang sebenarnya di populasi masih banyak yang belum terdeteksi. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Seksual mempunyai target bahwa seluruh kasus IMS yang ditemukan harus diobati sesuai standar.
Di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008, kasus IMS diobati sebesar 98,14%, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2007 sebesar 96,85%. Ini berarti belum seluruh kasus IMS yang ditemukan diobati atau belum mencapai target yaitu 100%. Masih ada beberapa kabupaten/kota yang tidak melaporkan adanya kasus IMS atau kasus yang dilaporkan hanya 2 atau 3 kasus saja.
Hal ini dimungkinkan karena kurangnya pemahaman terhadap definisi operasional variabel sehingga yang dilaporkan hanyalah hasil serosurvey pada kelompok risiko tinggi saja.

C. PRESENTASE ANGKA KEJADIAN


C. KLASIFIKASI PMS
  1. PMSKLASIK
Yaitu penyakit menular seksual pada daerah kelamin.
  1. PMS NON-KLASIK
Yaitu semua penyakit menular diluar daerah kelamin yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual.

D. CARA PENULARAN STD/PMS
  1. Hubungan sex yang tidak terlindungi baik melalui vaginal, anal maupun oral sex
  2. Penularan dari ibu ke janin  selama kehamilan
  3. Melalui tranfusi darah, suntikan atau kontak langsung dengan cairan darah atau produk darah (Sypilis dan HIV/AIDS).

E. JENIS PENYAKIT
1.Bakteri:
a.       Neisseria gonorrhoeae
b.      Chlamydia trachomatis
c.       Mycoplasma hominis
d.      Treponema pallidum
e.       Haemophilus vaginalis
f.       Donovania granulomatis
2.Virus:
a.       Herpes simplex virus
b.      HIV AIDS
c.       Hepatitis B virus
d.      Human papiloma virus
e.       Human T Lymphotropic
f.       Virus Type III (HTLV III)
3.Protozoa:
a.       Trichomonas vaginalis
b.      Uretritis, epididimitis, sersivitis, proktitis
c.       Faringitis, konyungivitas, baltolinitis
d.      Uretritis, epididimitis, sersivitis, proktitis
e.       Salpingitis, limfogranuloma venereum
f.       Sifilis
g.      Vaginitis
h.      Granuloma inguinale
i.        Herpes genitalis
j.        Hepatitis fulminan akut dan kronis
k.      Kondiloma akuminatum, papiloma laring pada bayi
l.        Vaginitis, uretritis, balanitis

F. PMS YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI
Bakteri adalah jasad renik bersel tunggal yang dapat menyebabkan banyak penyakit kelamin yaitu gonore, sifilis dan chlamidia.

GOLONGAN YANG BERESIKO TERTULAR AKIBAT SEKS
Golongan umur :
  1. Pada lelaki : 20-34
  2. Wanita : 16-24
Hal ini berhubungan erat dengan umur keaktifan seksual
Golongan orang yang sering bepergian ke luar kota:
  1. Prostitusi
  2. Homoseksual

1. GONORE (KENCING NANAH)
Gonore sering disebut “clap” atau “drip” yang disebabkan oleh bakteri gonokokus yang diisolasi dan ditemukan tahun 1879 diberi nama ‘Neisseria gonorrhoeae’ oleh Albert.L.S.Neisser.Bakteri ini hidup pada lingkungan yang hangat dan lembab seperti pada selaput lendir saluran kencing pria dan wanita atau pada leher rahim wanita.
Di luar tubuh bakteri ini cepat mati.bakteri ini pindah melalui kegiatan seksual per vaginal,oral, maupun anal.

Cara penularan: Hubungan seks vaginal, anal dan oral.

Konsekuensi yang mungkin timbul pada orang yang terinfeksi: Pada perempuan jika tidak diobati, penyakit ini merupakan penyebab utama Penyakit Radang Panggul, yang kemudian dapat menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis. Dapat menyebabkan kemandulan pada pria.  Gonore yang tidak diobati dapat menginfeksi sendi, katup jantung dan/atau otak.

Konsekuensi yang mungkin timbul pada janin dan bayi baru lahir: Gonore dapat menyebabkan kebutaan dan penyakit sistemik seperti meningitis dan arthritis sepsis pada bayi yang terinfkesi pada proses persalinan.  Untuk mencegah kebutaan, semua bayi yang lahir di rumah sakit biasanya diberi tetesan mata untuk pengobatan gonore.

Tanda- tanda atau gejalanya:
Pada laki-laki
  1. Nyeri waktu buang air kecil.
  2. Tetesan nanah dari penis.
  3. Kesukaran buang air kecil.
  4. Bengkak dan nyeri di selangkangan
  5. Demam.
Pada wanita
  1. Nyeri waktu buang air kecil.
  2. Nyeri di perut bawah (Abdomen).
  3. Gangguan sirklus haid (mens).
  4. Mengalami keputihan ringan.
  5. Demam.

Langkah pertolongan atau pengobatan
Memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat agar cairan atau nanah diperiksa di laboraturium.
Meminum antibiotika atas resep dokter,biasanya dengan Penisilin, Tetracyclin, Streptomycin dan Probenecid.

Mencegah penyakit gonore
  1. Berpantang seks sebelum menikah.
  2. Hubungan monogami seumur hidup.
  3. Melakukan seks yang aman .

2. SYPHILIS
Syphilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum,berasal dari bahasa Yunani dan Latin bermakna’suatu benang pucat yang terpelintir’.

Cara Penularan: Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral.  Namun, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui hubungan non-seksual jika ulkus atau lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan kerusakan serius pada hati, otak, mata, sistem saraf, tulang dan sendi dan dapat menyebabkan kematian.  Seorang yang sedang menderita sifilis aktif risikonya untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut akan meningkat karena luka (chancres) merupakan pintu masuk bagi virus HIV.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Jika tidak diobati, seorang ibu hamil yang terinfeksi sifilis akan menularkan penyakit tersebut pada janin yang dikandungnya.  Janin meninggal di dalam dan meninggal pada periode neonatus terjadi pada sekitar 25% dari kasus-kasus ini.  40-70% melahirkan bayi dengan sifilis aktif.  Jika tidak terdeteksi, kerusakan dapat terjadi pada jantung, otak dan mata bayi.

Tanda- tanda atau gejalanya
Tanda yang pertama biasanya luka atau borok yang disebut ‘CHANCRE”. ditimbulkan 2-5 minggu setelah hubungan kelamin dengan seorang penderita syphilis,lukanya dapat terlihat seperti jerawat,lepuh atau borok yang terluka, biasanya terdapat pada daerah kelamin laki-laki dan wanita. borok ini penuh dengan kuman yang mudah ditularkan kepada orang lain. (Borok tersebut biasanya tidak nyeri dan jika terdapat di dalam vagina,mungkin siwanita tidak menyadari bahwa ia menderita syphilis tetapivia dapat menginfeksi orang lain dengan mudah).
Luka borok hanya berlangsung beberapa hari dan kemudian hilang sendiri tanpa pengobatan,namun penyakit terus menyebar di seluruh tubuh.
Beberapa minggu atau bulan kemudian,dapat terjadi sakit leher,panas ringan,luka pada mulut atau pembengkakan sendi,mungkin muncul pada kulit.

Langkah pertolongan atau pengobatan
  1. Memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat agar darah diperiksa di laboraturium.
  2. Meminum antibiotika atas resep dokter, biasanya dengan Penisilin, Tetracyclin.

Mencegah penyakit siphilis
  1. Berpantang seks sebelum menikah.
  2. Hubungan monogami seumur hidup.
  3. Melakukan seks yang aman .
  4. Periksalah organ reproduksi anda ke rumah sakit
  5. Hindarkan gonta-ganti pasangan
  6. sebelum menikah pilihlah pasangan secara berhati-hati

3. CHLAMIDIA
Chlamidia disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis,suatu parasitnya dapat hidup didalam sel sehingga menimbulkan peradangan pada saluran kencing pada wanita dan pria. Infeksi biasanya berlangsung pada hubungan seks lewat vagina dan anus.

Cara Penularan: Hubungan seks vaginal dan anal.
Konsekuensi yang mungkin terjadi pada orang yang terinfeksi:  Pada perempuan, jika tidak diobati, sampai 30% akan mengalami Penyakit Radang Panggul (PRP) yang pada gilirannya dapat menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis. Pada laki-laki, jika tidak diobati, klamidia akan menyebabkan epididymitis, yaitu sebuah peradangan pada testis (tempat di mana sperma disimpan), yang mungkin dapat menyebabkan kemandulan.  Individu yang terinfeksi akan berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut.

Konsekuensi yang mungkin terjadi pada janin dan bayi baru lahir: lahir premature, pneumonia pada bayi dan infeksi mata pada bayi baru lahir yang dapat terjadi karena penularan penyakit ini saat proses persalinan.

Tanda- tanda atau gejalanya
Pada laki-laki
  1. Nyeri waktu buang air kecil.
  2. Berat pada buah pelir dan gatal
  3. Kesukaran buang air kecil.
  4. Bengkak dan nyeri di selangkangan
  5. Demam.
Pada wanita
  1. Nyeri waktu buang air kecil.
  2. Nyeri di perut bawah (Abdomen).
  3. Gangguan sirklus haid (mens).
  4. Mengalami keputihan ringan.
  5. Demam.

Langkah pertolongan atau pengobatan
Memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat agar cairan atau nanah diperiksa di laboraturium.
Meminum antibiotika atas resep dokter,biasanya dengan Penisilin, Tetracyclin, Streptomycin dan Probenecid.

Mencegah penyakit chlamidia
  1. Berpantang seks sebelum menikah
  2. Hubungan monogami seumur hidup
  3. Melakukan seks yang aman
  4. Periksalah organ reproduksi anda ke rumah sakit
  5. Hindarkan gonta-ganti pasangan
  6. Sebelum menikah pilihlah pasangan secara berhati-hati

E. PMS YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS
Virus adalah penyakit yang merusak tubuh dengan cara menyerang sistem imun tubuh.Virus yang menimbulkan PMS ialah AIDS, herpes dan genital warts

1.  Herpes Genital (HSV-2)
Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 yang mengakibatkan lepuh yang nyeri dan luka di daerah kemaluan. dapat berpindah melalui seks oral dan berciuman. biasanya menyerang kalangan orang berintelek seperti mahasiswa, hati - hati virus ini dapat menembus kondom, disarankan memakai kondom plus spermisida

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Orang yang terinfeksi dan memiliki luka akan meningkat risikonya untuk terinfeksi HIV jika terpapar sebab luka tersebut menjadi jalan masuk virus HIV.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Perempuan yang mengalami episode pertama dari herpes genital pada saat hamil akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya kelahiran prematur.  Kejadian akut pada masa persalinan merupakan indikasi untuk dilakukannya persalinan dengan operasi cesar sebab infeksi yang mengenai bayi yang baru lahir akan dapat menyebabkan kematian atau kerusakan otak yang serius.
Tanda- tanda atau gejalanya
  1. Gejala timbul sekitar 6-8 hari sesudah infeksi dalam bentuk luka di daerah kemaluan.mula-mula berupa bintit merah yang perih di vulva atau penis.
  2. Virus ini mengakibatkan sakit kepala ,nyeri otot ,demam,kelenjar getah bening membengkak,dan nyeri waktu buang air kecil

Langkah pertolongan atau pengobatan
  1. Memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat agar cairan diperiksa di laboraturium.
  2. Meminum obat acyclovir atau zovirax bekerja hanya menghilangkan nyeri dan mempercepat penyembuhan luka.
  3. Berendam di air hangat

Mencegah penyakit herpes
  1. Berpantang seks sebelum menikah
  2. Hubungan monogami seumur hidup
  3. Melakukan seks yang aman
  4. Periksalah organ reproduksi anda ke rumah sakit
  5. Hindarkan gonta-ganti pasangan
  6. Sebelum menikah pilihlah pasangan secara berhati-hati

2. HIV/AIDS

Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; darah atau produk darah yang terinfeksi; memakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya, saat persalinan, atau saat menyusui. 

Gejala-gejala: Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali. Sementara yang lainnya mengalami gejala-gejala seperti flu, termasuk demam, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, lemah dan pembengkakan saluran getah bening.  Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam seminggu sampai sebulan, dan virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif (dormant) selama beberapa tahun.  Namun, virus tersebut secara terus menerus melemahkan sistem kekebalan, menyebabkan orang yang terinfeksi semakin tidak dapat bertahan terhadap infeksi-infeksi oportunistik.

Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk infeksi ini.  Obat-obat anti retroviral digunakan untuk memperpanjang hidup dan kesehatan orang yang terinfeksi.  Obat-obat lain digunakan untuk melawan infeksi oportunistik yang juga diderita.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Hampir semua orang yang terinfeksi HIV akhirnya akan menjadi AIDS dan meninggal karena komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan AIDS.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: 20-30% dari bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV akan terinfeksi HIV juga dan gejala-gejala dari AIDS akan muncul dalam satu tahun pertama kelahiran.  20% dari bayi-bayi yang terinfeksi tersebut akan meninggal pada saat berusia 18 bulan.  Obat antiretroviral yang diberikan pada saat hamil dapat menurunkan risiko janin untuk terinfeksi HIV dalam proporsi yang cukup besar

Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, khususnya hubungan seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani atau secret vagina paling mungkin dipertukarkan, adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seks.  Kondom dapat menurunkan risiko penularan tetapi tidak menghilangkan sama sekali kemungkinan penularan.  Hindari pemakaian narkoba suntik dan saling berbagi jarum suntik.  Diskusikan dengan petugas kesehatan tindakan kewaspadaan yang harus dilakukan untuk mencegah penularan HIV, terutama saat harus menerima transfusi darah maupun produk darah.

Cara Penularan: Hubungan seksual vaginal, anal atau oral.

Gejala-gejala: Tonjolan yang tidak sakit, kutil yang menyerupai bunga kol tumbuh di dalam atau pada kelamin, anus dan tenggorokan.

Pengobatan: Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini.  Kutil dapat dihilangkan dengan cara-cara kimia, pembekuan, terapi laser atau bedah.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: HPV adalah virus yang menyebabkan kutil kelamin.  Beberapa strains dari virus ini berhubungan kuat dengan kanker serviks sebagaimana halnya juga dengan kanker vulva, vagina, penis dan anus. Pada kenyataannya 90% penyebab kanker serviks adalah virus HPV.  Kanker serviks ini menyebabkan kematian 5.000 perempuan Amerika setiap tahunnya.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Pada bayi-bayi yang terinfeksi virus ini pada proses persalinan dapat tumbuh kutil pada tenggorokannya yang dapat menyumbat jalan nafas sehingga kutil tersebut harus dikeluarkan.

Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan.  Kondom hampir tidak berfungsi sama sekali dalam mencegah penularan virus ini melalui hubungan seks.

F.  PMS YANG DISEBABKAN OLEH PARASIT
Parasit ialah protozoa (hewan bersel tunggal) yang merugikan dan dapat berkembang di dalam tubuh

1. Vaginitis
Vaginitis adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya infeksi atau peradangan vagina.di tandai dengan keluarnya cairan yang kurang sedap dari vagina. Dan gatal atau iritasi di daerah kemaluan dan perih sewaktu kencing. disebabkan oleh bakteri candida dan trichomonas.

Mencegah infeksi vagina
  1. Dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter ahli penyakit kandungan(ginekolog).Anjuran untuk mencegah terjadi vaginitis:
  2. Basuhlah bagian luar kemaluan secara teratur dengan sabun ringan
  3. Pakailah celana dalam katun
  4. Jangan memakai celana yang terlalu ketat pada selangkangan
  5. Hindari diet yang kaya gula atauy karbohidrat olahan,karena dapat mengubah pH normal vagina dan memungkinkan kuman berkembang
  6. Periharalah kesehatan umum anda
  7. Diet buruk dan kurang tidur dapat menurunkan pertahanan anda terhadap infeksi.
  8. Hentikan hubungan seks yang nyeri atau mengakibatkan lecet
  9. Jika kehidupan seks anda aktif,jangan lupa menjaga kebersihan dan memakai kondom
  10. Hindarkan pemakaian vaselin,lebih baik pakai jelly atau pelumas yang steril dan larut air

2. Trikomoniasis
Tipe: Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.

Prevalensi: Trikomoniasis adalah PMS yang dapat diobati yang paling banyak terjadi pada perempuan muda dan aktif seksual.  Diperkirakan, 5 juta kasus baru terjadi pada perempuan dan laki-laki.

Cara Penularan: Trikomoniasis menular melalui kontak seksual. Trichomonas vaginalis dapat bertahan hidup pada benda-benda seperti baju-baju yang dicuci, dan dapat menular dengan pinjam meminjam pakaian tersebut.

Gejala-gejala: Pada perempuan biasa terjadi keputihan yang banyak, berbusa, dan berwarna kuning-hijau.  Kesulitan atau rasa sakit pada saat buang air kecil dan atau saat berhubungan seksual juga sering terjadi.  Mungkin terdapat juga nyeri vagina dan gatal atau mungkin tidak ada gejala sama sekali.  Pada laki-laki mungkin akan terjadi radang pada saluran kencing, kelenjar, atau kulup dan/atau luka pada penis, namun pada laki-laki umumnya tidak ada gejala.

Pengobatan: Penyakit ini dapat disembuhkan.  Pasangan seks juga harus diobati.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Radang pada alat kelamin pada perempuan yang terinfeksi trikomoniasis mungkin juga akan meningkatkan risiko untuk terinfeksi HIV jika terpapar dengan virus tersebut.  Adanya trikomoniasis pada perempuan yang juga terinfeksi HIV akan meningkatkan risiko penularan HIV pada pasangan seksualnya.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Trikomoniasis pada perempuan hamil dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan kelahiran prematur.

Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satu cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan trikomoniasis melalui hubungan seksual.  Kondon dan berbagai metode penghalang sejenis yang lain dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko untuk tertular penyakit ini melalui hubungan seks.  Hindari untuk saling pinjam meminjam handuk atau pakaian dengan orang lain untuk mencegah penularan non-seksual dari penyakit ini.

G. UPAYA PENGENDALIAN PMS
1.             Upaya promotif
2.             Upaya preventif
3.             Upaya kuratif
4.             Upaya rehabilitatif




























BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
PMS biasanya ditularkan dari satu orang kepada orang lainnya melalui hubungan heteroseksual, homoseksual atau kontak intim melalui genitalia, mulut atau rectum.Beberapa penyakit menular seksual yang dibahas didalam makalah ini mencangkup Gonorhea, Syiphillis, Herpes genital dan HIV /AIDS
Didalam makalah dijelaskan penyebab dan tanda-tanda atau gejala dan penyakit menular seksual antara lain pengeluaran cairan yang tidak normal dan saluran kencing atau liang senggama (berbau amis, keputihan yang banyak sekali) rasa nyeri atau sakit pada saat kencing atau saat berhubungan seksual, lecet, luka kecil yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening,dll.Adapun pencegahan atau penanggulangan PMS tergantung dari jenis-jenis PMS yang dijelaskan.

B. Saran
Penulis mengharapkan agar tenaga kesehatan (khususnya mahasiswa kebidanan) dapat mengetahui dan memanfaatkan makalah ini untuk menambah wawasan dalam penyakit menular seksual dan dapat dicegah atau ditanggulangi di lingkungan masyarakat.









DAFTAR PUSTAKA

www.kesrepro.com
            ( diunduh pada tanggal 20 April 2012 pukul 14.00 WIB )
www.geocities.com
            ( diunduh pada tanggal 20 April 2012 pukul 14.00 WIB )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar