MAKALAH
ASUHAN
KEBIDANAN V (KEBIDANAN KOMUNITAS)
PENGGERAKAN
SASARAN AGAR MAU
MENERIMA
ATAU MENCAPAI PELAYANAN KIA
Makalah ini disusun guna
memenuhi
Tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan V (Kebidanan Komunitas)
Dosen
Pengampu : Rosmala
Kurnia Dewi, S. Si. T
Di
Susun Oleh:
AKADEMI KEBIDANAN SOKO TUNGGAL
SEMARANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya
makalah
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi
tugas salah satu mata kuliah yaitu Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas)
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan terutama
disebabkan akan kurangnya pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai
pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
walaupun masih terdapat kekurangan didalamnya. Karena itu, sepantasnya jika
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
- Ibu
Marmini Md, S.Si.T selaku Direktur Akbid Soko Tunggal Semarang.
- Ibu
Rosmala Kurnia Dewi, S.Si.T selaku Dosen
pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan dan masukan - masukan.
Penulis menyadari karya mahasiswa ini masih
banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang positif agar karya mahasiswa ini menjadi lebih baik dan
berdaya guna di masa yang akan datang.
Semarang, 14 Juli 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.................................................................................................i
Kata pengantar ….....................................................................................................ii
Daftar isi..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
........................................................................................1
B.
Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian…...........................................................................................4
B.
Tujuan.....................................................................................................6
C.
Pengarahan kegiatan peran
serta masyarakat..........................................
D.
Sasaran....................................................................................................6
E.
Pembinaan Peran serta
Masyarakat.........................................................6
F.
Faktor – factor yang Mempengaruhi Peran serta
Masyarakat................6
G.
Langkah Pembinaan Peran serta
Masyarakat..........................................7
H.
Pendataan
Masyarakat.............................................................................8
I.
Tahap – tahap dalam Pendataan
Masyarakat..........................................8
J.
Penggerakan
Sasaran...............................................................................9
K.
Tingkatan Mengembangkan
dan Membina Partisipasi Masyarakat…….
L.
Penggerakan Sasaran dengan
Pembinaan Dukun Bayi.............................
M.
Program Pembinaan Dukun
Bayi..............................................................
N.
Penggerakan Sasaran dengan
Pembinaan Kader.......................................
O.
Bentuk Pembinaan Peran
Serta Masyarakat.............................................
P.
Pengembangan Wahana atau
Forum Peran serta Masyarakat Berperan dalam Kegiatan.........................................................................................
Q.
Wujud Peran Serta.....................................................................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
…......................................................................................11
B.
Saran …................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kebidanan
mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan yang
dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan. Komunitas adalah
kelompok orang yang berbeda di suatu lokasi tertentu yang mempunyai norma dan
nilai.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa kebidanan komunitas merupakan pelayanan kebidanan yang
diberikan oleh bidan di kelompok masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Peran serta masyarakat
proses dimana individu, keluarga, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha dan
masyarakat luas pada umumnya. Bidan bersama sektor yang bersangkutan
menggerakan peran serta masyarakat dalam bentuk pengorganisasian masyarakat adalah
proses pembentukan organisasi di masyarakat dan dapat mengidentifikasi
kebutuhan prioritas dari kebutuhan tersebut, serta mengembangkan keyakinan dan
berusaha memenuhi atas sumber – sumber yang ada di masyarakat.
Penggerakkan dan
pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat persuasif
dan melalui pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap,
perilaku, dan kemampuan masyarakat dalam menemukan, merencanakan serta
memecahkan masalah menggunakan sumber daya atau potensi yang mereka miliki
termasuk partisipasi dan dukungan tokoh – tokoh masyarakat serta LSM (Lembaga
Sosial Masyarakat) yang masih ada dan hidup di masyarakat.
Penggerakkan dan
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan akan menghasilkan kemandirian masyarakat
di bidang kesehatan dengan demikian penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat
merupakan proses sedangkan kemandirian merupakan hasil, karenanya kemandirian
masyarakat dibidang kesehatan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk dapat
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di lingkungannya.
Peran serta masyarakat di
dalam pembangunan kesehatan dapat diukur dengan makin banyaknya jumlah anggota
masyarakat yang mau memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti, Puskesmas, Pustu
(Puskesmas Pembantu), Polindes (Poli Bersalin Desa), mau hadir ketika ada
kegiatan penyuluhan kesehatan, mau menjadi kader kesehatan, mau menjadi peserta
Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin), JPKM (Jaminan Kesehatan Pra-bayar), dan lain
sebagainya.
Peran serta masyarakat
adalah proses dimana individu, keluarga, lembaga swadaya masyarakat, dunia
usaha dan masyarakat luas pada umumnya. Bidan bersama sektor yang bersangkutan
menggerakkan masyarakat dalam bentuk pengorganisasian masyarakat yaitu proses
pembentukkan organisasi di masyarakat dan dapat mengidentifikasi kebutuhan
prioritas dari kebutuhan tersebut, serta mengembangkan keyakinan dan berusaha
memenuhi atas sumber – sumber yang ada di masyarakat.
Kebidanan komunitas tidak
dapat dipisahkan dengan masyarakat, keberhasilan kebidanan komunitas dalam
rangka upaya peningkatan kesehatan ibu, anak dan keluarga bergantung kepada dukungan
masyarakat itu sendiri.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui tentang pembinaan peran serta masyarakat yang
akan dilakukan oleh seorang bidan dalam suatu komunitas tertentu. Sehingga,
mahasiswa dapat mempraktekkannya sendiri.
2. Tujuan Khusus
a)
Mengetahui tentang
pengertian Pembinaan Peran Serta Masyarakat.
b)
Mengetahui tentang Tujuan
dari Pembinaan Peran Serta Masyarakat.
c)
Mengetahui tentang Pendataan
Sasaran.
d)
Mengetahui tentang
Pencatatan Kelahiran dan Kematian Ibu dan Bayi.
e)
Mengetahui tentang
Pengaturan Transportasi, Biaya, Pengorganisasian donor darah dan Pertemuan
rutin GSI dalam promosi suami siaga dan desa siaga.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Peran serta masyarakat
adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong royong
dan swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri mereka sendiri
mengenal, memecahkan masalah, dan kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik
dalam bidang kesehatan maupun dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan agar
mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup
dan kesejahteraan masyarakat. Bidan bersama sektor yang bersangkutan menggerakan
peran serta masyarakat dalam bentuk Pengorganisasian Masyarakat.
Pengorganisasian
masyarakat adalah proses pembentukan organisasi di masyarakat dan dapat
mengidentifikasi kebutuhan prioritas dari kebutuhan tersebut, serta
mengembangkan keyakinan dan berusaha memenuhi atas sumber – sumber yang ada di
masyarakat.
Macam – macam organisasi yang
ada dimasyarakat adalah:
- Kader.
- Karang taruna.
- Kelompok pengajian.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan jumlah dan
mutu upaya masyarakat dibidang kesehatan.
2. Tujuan khusus
2. Tujuan khusus
a.
Meningkatkan kemampuan
tokoh masyarakat dalam merintis dan menggerakan usaha kesehatan di
masyarakatnya.
b.
Meningkatkan kemampuan
organisasi masyarakat dalam kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan.
c.
Meningkatnya kemampuan
masyarakat dan organisasi masyarakat dalam menggali, menghimpun dan mengelola
dana/sarana masyarakat untuk upaya kesehatan. (Syafrudin, SKM, M.Kes,
2010)
Tujuan peran serta masyarakat adalah tujuan prograam
peran serta masyarakat yang meningkatkan peran dan kemandirian dan kerja sama
dengan lembaga - lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai meningkatkan
kuantitas dan kualitas kelembagaan dan organisasi non pemerintah dan
masyarakat, memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dalam proses
pembangunan melalui peningkatan jaringan kemitraan dengan masyarakat. (Laluna
A, 2008)
C. PENGARAHAN KEGIATAN PERAN SERTA MASYARAKAT
PSM dalam bidang kesehatan diarahkan melalui 3 kegiatan:
1.
Kepemimpinan
Intervensi kepemimpinan yang berwawasan kesuma, bagi semua pemimpin formal maupun non formal, dari tingkat teratas sampai terbawah.
Intervensi kepemimpinan yang berwawasan kesuma, bagi semua pemimpin formal maupun non formal, dari tingkat teratas sampai terbawah.
2.
Pengorganisasian
Intervensi community development di bidang kesehatan pada tiap kelompok masyarakat sehingga muncul upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
Intervensi community development di bidang kesehatan pada tiap kelompok masyarakat sehingga muncul upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
3.
Pendanaan
Mengembangkan sumber dana masyarakat, wujudnya berupa
dana sehat atau JPKM. Tujuan akhir yang hendak dicapai dalam peningkatan PSM di
bidang kesehatan setiap pemimpin kelompok masyarakat mempunyai wawasan kesuma
ditandai adanya UKMB yang memadai di lingkungannya.
D. SASARAN
- Individu yang berpengaruh atau tokoh
masyarakat.
- Keluarga atau puluhan keluarga.
- Organisasi masyarakat.
- Masyarakat umum.
E. PEMBINAAN PERAN SERTA
MASYARAKAT
- Pendataan sasaran.
- Pencatatan kelahiran kematian ibu dan bayi.
- Penggerakan sasaran agar mau menerima
pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
- Pengaturan transfortasi setempat yang siap
pakai untuk rujukan kegawatdaruratan.
- Pengaturan bantuan biaya bagi masyarakat
yang tidak mampu.
- Pengorganisasian donor darah berjalan.
- Pelaksanaan pertemuan rutin gsi dalam
promosi suami, bidan dan
Desa siaga.
F. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN SERTA MASYARAKAT
Faktor – faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat
1.
Manfaat kegiatan yang
dilakukan
Jika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas
bagi masyarakat maka kesediaan masyarakat untuk berperan serta menjadi lebih
besar.
2.
Adanya kesempatan
Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk
berperan serta dan masyarakat melihat memangg ada hal – hal yang berguna dalam
kegiatan yang akan dilakukan.
3.
Memiliki keterampilan
Jika yang dilaksanakan membutuhkan keterampilan tertentu dan orang
mempunyai keterampilan sesuai dengan keterampilan tersebut maka orang tertarik
untuk berperan serta.
4.
Rasa memiliki
Rasa memiliki sesuatu akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat
sudah diikutsertakan jika rasa memiliki ini bisa ditumbuhkembangkan dengan baik
maka peran serta akan dapat di lestarikan.
5.
Faktor tokoh masyarakat
Jika
dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa tokoh – tokoh
masyarakat atau pimpinan kader yang disegani ikut serta maka mereka akan
tertarik pula berperan serta.
G. LANGKAH PEMBINAAN PERAN
SERTA MASYARAKAT
Pembinaan peran serta
masyarakat pada umumnya merupakan ekologi manusia. Manusia didorong agar
berupaya mengembangkan kemampuannya menjadikan pelaku upaya kesehatan keluarga
di masyarakat.
Secara garis besar langkah mengembangkan peran serta adalah:
1.
Melaksanakan penggalangan,
pemimpin dan organisasi di masyarakat melalui dialog untuk mendapatkan
dukungan.
2.
Meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan keluarga dengan
menggali dan menggerakkan sumber daya yang dimilikinya.
3.
Melaksanakan kegiatan kesehatan keluarga untuk
masyarakat melalui kader yang telah terlatih (Depkes RI, 1999).
H. PENDATAAN SASARAN
Adapun sasaran dalam pendataan sasaran ini adalah:
1.
Semua masyarakat yang berpenghasilan rendah
maupun menengah baik pedesaan maupun perkotaan.
2.
Unsur lintas sektor dan lintas program yang
terkait. Lintas sektor adalah program yang melibatkan suatu institusi/instansi
negeri atau swasta yang membutuhkan pemberdayaan dan kekuatan dasar dari
pemerintah/swasta mengenai peraturan yang ditetapkan untuk mewujudkan
alternative kebijakan secara terpadu dan komprehensif sehingga adanya keputusan
kerjasama.
3.
Kader teknis yang tersedia.
4.
Organisasi masyarakat. Misalnya, LSM (Lembaga
Sosial Masyarakat)
5.
Masyarakat umum.
I. TAHAP-TAHAP DALAM
PENDATAAN SASARAN
Adapun tahap-tahap dalam pendataan sasaran yang harus dilakukan oleh
bidan komunitas, yaitu:
1.
Pengumpulan data
Pengumpulan
data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian dapat
berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan menggunakan
berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung.
2.
Pencatatan data
Pencatatan
data adalah proses untuk memasukkan data ke dalam media SPD. Jika SPD tersebut
berupa buku, pencatatan data dilakukan dengan menulis pada lembar - lembar
buku.
3.
Pengolahan data
Pengolahan
data menurut George R. Terry,Phh adalah serangkaian operasi atau informasi yang
diinginkan. Arti lain dari pengolahan data adalah suatu sistem yang akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
berupa bahan jadi. Untuk mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan
dapat diperoleh dari sistem pengolahan data. Dalam sistem pengolahan data
terdapat perbedaan antara data dan informasi.
4.
Pembuatan Grafik PWS KIA
PWS
KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator yang
dipakai, yang juga menggambarkan pencapaian tiap desa atau kelurahan dalam
tiap bulan.
J. PENGGERAKAN SASARAN
Penggerakan sasaran agar
mau menerima atau mencapai pelayanan KIA adalah dilihat dari peran bidan
komunitas, yang tidak lain adalah membantu keluarga dan masyarakat agar selalu
berada dalam kondisi kesehatan yang optimal.
- Sebagai Pendidik
Berupaya agar sikap dan perilaku komuniti diwilayah kerjanya dapat berubah
sesuai dengan kaidah kesehatan.
- Sebagai Pelaksana
Bidan harus mengetahui dan menguasai IPTEK untuk melakukan kegiatan
bimbingan terhadap kelompok remaja pra nikah, pemeliharaan kesehatan bumil,
nifas, dan masa interval dalam keluarga, pertolongan persalinan di rumah,
tindakan pertolongan pertama pada kasus kegawatan obstetrik di keluarga,
pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi dikeluarga,
pemeliharaan kesehatan anak balita.
- Sebagai Pengelola
Bidan sebagai pengelola kegiatan kebidanan unit kesehatan ibu dan anak
di puskesmas, polindes, posyandu dan praktek bidan, memimpin dan mengelola
bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih rendah. Bidan yang
bekerja di komuniti harus mampu mengenali kondisi kesehatan masyarakat yang
selalu mengalami perubahan. Kesehatan komuniti dipengaruhi oleh perkembangan
yang terjadi baik di masyarakat itu sendiri maupun IPTEK serta
kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
- Sebagai Peneliti
Peran peneliti yang dilakukan oleh bidan bukanlah seperti yang dilakukan
peneliti professional. Dasar-dasar dalam penelitian perlu diketahui oleh bidan
seperti pencatatan pengolshsn dan analisis data. Secara sederhana bidan dapat
memberikan kesimpulan atau hipotesa atas hasil analisisnya. Berdasarkan data ia
dapat menyusun rencana dan tindakan sesuai dengn permasalahan yang ditemukan.
Bidan juga harus dapat melaksanakan evaluasi atas tindakan yang dilakukannya
tersebut.
K. TINGKATAN MENGEMBANGKAN DAN MEMBINA PARTISIPASI MASYARAKAT
Tingkatan mengembangkan
dan membina partisipasi masyarakat bukan pekerjaan yang mudah. Pembinaan partisipasi
masyarakat memerlukan kemampuan, kesempatan, dan motivasi. Berbagai tingkatan
partisipasi atau peran serta masyarakat antara lain:
- Peran serta karena perintah atau karena
terpaksa.
- Peran serta karena imbalan. Adanya peran serta
karena imbalan tertentu yang diberikan baik dalam bentuk imbalan materi
atau imbalan kedudukan.
- Peran serta karena identifikasi atau rasa
ingin memiliki.
- Peran serta karena kesadaran. Peran serta
atas dasar kesadaran tanpa adanya paksaan atau harapan dapat imbalan.
- Peran serta karena tuntutan akan hak dan
tanggung jawab.
L. PENGGERAKAN SASARAN
DENGAN PEMBINAAN DUKUN BAYI
1.
Memberitahukan ibu hamil untuk bersalin
pada tenaga kesehatan.
2.
Pengenalan tanda bahaya kehamilan,
persalinan, nifas serta rujukannya.
3.
Pengenalan dini tetanus neonatorum dan
BBL serta rujukannya.
4.
Penyuluhan gizi dan KB.
Tujuan Pembinaan dan
Kemitraan Dukun Bayi dan Bidan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
utamanya mempercepat penurunan AKI dan AKB. Manfaat Pembinaan dan Kemitraan
Dukun Bayi adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan mutu
ketrampilan dukun bayi dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.
Meningkatkan kebersamaan antara
dukun bayi dan bidan.
3.
Meningkatkan cakupan
persalinan dengan petugas kesehatan.
M. PROGRAM PEMBINAAN DUKUN
BAYI
1. Fase I: Pendaftaran dukun
a)
Semua dukun yang berpraktek
didaftar dan diberikan tanda terdaftar.
b)
Dilakukan assesment
mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka dalam penanganan kehamilan
dan persalinan.
2. Fase II: Pelatihan
a)
Dilakukan pelatihan sesuai
dengan hasil assesment.
b)
Diberikan sertifikat.
c)
Dilakukan penataan kembali
tugas dan wewenang dukun dalam pelayanan kesehatan ibu.
d)
Yang tidak dapat sertifikat
tidak diperkenankan praktek.
3. Fase III: Pelatihan oleh tenaga terlatih
a)
Persalinan hanya boleh
ditolong oleh tenaga terlatih.
b)
Pendidikan bidan desa
diprioritaskan pada anak/keluarga dukun.
N. PENGGERAKAN SASARAN
DENGAN PEMBINAAN KADER
Kader adalah tenaga yang
berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat dan bekerjasama dengan
masyarakat serta suka rela. Adapun hal-hal yang perlu disampaikan dalam
pembinaan kader adalah:
1.
Pemberitahuan ibu hamil
untuk bersalin ditenaga kesehatan ( promosi bidan siaga).
2.
Pengenalan tanda bahaya
kehamilan, persalinan dan nifas serta rujukannya.
3.
Penyuluhan gzi dan keluarga
berencana.
4.
Pencatatan kelahiran dan
kematian bayi atau ibu.
5.
Promosi tabulin, donor
darah berjalan, ambulan desa, suami siaga, satgas gerakan sayang ibu.
O. BENTUK PEMBINAAN PERAN
SERTA MASYARAKAT
1.
Polindes
Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah serta kelengkapan dari PKMD di kelola oleh bidan dibawah pengawasan dokter PKM setempat yang dipergunakan untuk memberi pelayanan KIA-KB sesuai dengan kewenangan bidan yaitu kasus dan norma dan resiko sedang.
Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah serta kelengkapan dari PKMD di kelola oleh bidan dibawah pengawasan dokter PKM setempat yang dipergunakan untuk memberi pelayanan KIA-KB sesuai dengan kewenangan bidan yaitu kasus dan norma dan resiko sedang.
2.
POD
Merupakan bukti operasional PKMD dalam melaksanakan unsure Penyediaan obat-obat sederhana dan penaggulangan penyakit ringan setempat.
Merupakan bukti operasional PKMD dalam melaksanakan unsure Penyediaan obat-obat sederhana dan penaggulangan penyakit ringan setempat.
3.
DUKM
Merupakan perhimpunan dana guna menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
Merupakan perhimpunan dana guna menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
4.
Tabulin
Merupakan tabungan untuk membantu bumil dan keluarganya pada saat menghadapi persalinan.
Merupakan tabungan untuk membantu bumil dan keluarganya pada saat menghadapi persalinan.
5.
Dasolin
Adalah untuk masyarakat yang pasangan usia subur juga ibu yang mempunyai balita dianjurkan menabung yeng kegunaan untuk membantu ibu tersebut saat hamil lagi.
Adalah untuk masyarakat yang pasangan usia subur juga ibu yang mempunyai balita dianjurkan menabung yeng kegunaan untuk membantu ibu tersebut saat hamil lagi.
6.
POSKESTREN
Merupakan peran pondok pesantren dalam pembangunan kesehatan diwujudkan dengan munculnya UKBM dilingkungan pindok pesantren diantaranya adalah posyandu asuhan tokoh agama, dana sehat pondok pesantren, santri husada.
Merupakan peran pondok pesantren dalam pembangunan kesehatan diwujudkan dengan munculnya UKBM dilingkungan pindok pesantren diantaranya adalah posyandu asuhan tokoh agama, dana sehat pondok pesantren, santri husada.
P. PENGEMBANGAN WAHANA ATAU FORUM PERAN SERTA
MASYARAKAT BERPERAN DALAM KEGIATAN
1.
Posyandu.
2.
Polindes.
3.
Kelompok KIA.
4.
Dasa wisma.
5.
Tabungan ibu bersalin.
6.
Donor darah berjalan.
7.
Ambulan desa.
Q. WUJUD PERAN SERTA
Peran serta dapat diwujudkan dalam bentuk:
1.
Tenaga, seseorang
berperanserta dalam kegiatan kelompok dengan menyumbangkan tenaganya, misalnya
menyiapkan tempat dan peralatan dan sebagainya.
2.
Materi, seseorang
berperanserta dalam kegiatan kelompok dengan menyumbang-kan materi yang
diperlukan dalam kegiatan kelompok tersebut, misalnya uang, pinjaman tempat dan
sebagainya (Depkes RI, 1990).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peran serta masyarakat
adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong royong
dan swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri, mengenal,
memecahkan masalah, dan kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang
kesehatan maupun dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan agar mampu
memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkanmutu hidup dan
kesejahteraan masyarakat.
Penggerakan
sasaran agar mau menerima atau mencapai pelayanan KIA melalui peran bidan
komuniti adalah membantu keluarga dan masyarakat agar selalu berada dalam
kondisi kesehatan yang optimal, yaitu:
- Sebagai Pendidik.
- Sebagai Pelaksana.
- Sebagai Pengelola.
- Sebagai Peneliti.
B. SARAN
Diharapkan dengan
mempelajari makalah ini kita sebagai tenaga kesehatan akan lebih memahami dan
berperan aktif berpartisipasi dalam Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat,
sehingga tujuan yang di inginkan bisa teraplikasikan dengan sukses dan dengan
adanya program ini diharapkan akan memperbaiki kuantilas dan kualitas dari mutu
kesehatan di Indonesia
1.
Bagi Institusi
Diharapkan agar dapat memberikan maupun memfasilitasi mahasiswa
untuk melakukan suatu kegiatan nyata dalam hal pembinaan peran serta
masyarakat, khususnya pergerakan sasaran agar mau menerima atau mencapai
pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) yang lebih nyata. Misalnya, kegiatan
penyuluhan tentang persalinan yang aman sehingga masyarakat sebagai sasaran mau
mencapai pelayanan kesehatan ibu dan anak.
2.
Bagi Mahasiswa DIII
Kebidanan
Diharapkan agar lebih mengembangkan wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang pembinaan peran serta masyarakat khususnya pergerakan
sasaran agar mau menerima atau mencapai pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA)
melalui media – media yang tersedia misalnya buku diperpustakaan dan berbagai
informasi diinternet.
3.
Bagi Pembaca
Khususnya petugas kesehatan diharapkan agar
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sedangkan, bagi
masyarakat awan diharapkan agar dapat turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
yang ada dimasyarakat khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
- Bunga,
Ayu.2011.Pencatatan kelahiran dan
kematian. Tanggal diakses 14 Juli 2012.www.rantingbungaayu.com
- Departemen
kesehatan.2009.Pembinaan peran serta
masyarakat.Tanggal diakses 22 Juli 2012. www.ppjk.depkes.go.id
- Suharti.2011.Penggerakan sasaran agar mau dan
menerima atau mencapai pelayanan KIA.tanggal diakses 13 Juli 2012. www.kebidanan.blogspot.com
- Universitas
Indonesia.2011.Buku PWS-KIA.tanggal
diakses 13 Juli 2012.www.staff.blog.ui.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar