Sabtu, 06 Oktober 2012

Asuha Kebidanan Komunitas Tentang PENGGERAKAN SASARAN AGAR MAU MENERIMA ATAU MENCAPAI PELAYANAN KIA


MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

PENGGERAKAN SASARAN AGAR MAU
MENERIMA ATAU MENCAPAI PELAYANAN KIA

Makalah ini disusun guna memenuhi
Tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas)

Dosen Pengampu : Rosmala Kurnia Dewi, S. Si. T


Di Susun Oleh:
Nolvian (10.007)

AKADEMI KEBIDANAN SOKO TUNGGAL
SEMARANG
2012
KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah yaitu Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas)
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan akan kurangnya pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan walaupun masih terdapat kekurangan didalamnya. Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada:
  1. Ibu Marmini Md, S.Si.T selaku Direktur Akbid Soko Tunggal Semarang.
  2. Ibu Rosmala Kurnia Dewi, S.Si.T selaku Dosen pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan dan masukan - masukan.
Penulis menyadari karya mahasiswa ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar karya mahasiswa ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
                                                                                                                                

Semarang, 14 Juli 2012
                                                                                            
  Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
Kata pengantar ….....................................................................................................ii
Daftar isi..................................................................................................................iii
BAB I  PENDAHULUAN
            A. Latar Belakang ........................................................................................1
            B. Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian…...........................................................................................4
B.     Tujuan.....................................................................................................6
C.     Pengarahan kegiatan peran serta masyarakat..........................................
D.    Sasaran....................................................................................................6
E.     Pembinaan Peran serta Masyarakat.........................................................6
F.      Faktor – factor yang Mempengaruhi Peran serta Masyarakat................6
G.    Langkah Pembinaan Peran serta Masyarakat..........................................7
H.    Pendataan Masyarakat.............................................................................8
I.       Tahap – tahap dalam Pendataan Masyarakat..........................................8
J.       Penggerakan Sasaran...............................................................................9
K.    Tingkatan Mengembangkan dan Membina Partisipasi Masyarakat…….
L.     Penggerakan Sasaran dengan Pembinaan Dukun Bayi.............................
M.   Program Pembinaan Dukun Bayi..............................................................
N.    Penggerakan Sasaran dengan Pembinaan Kader.......................................
O.    Bentuk Pembinaan Peran Serta Masyarakat.............................................
P.      Pengembangan Wahana atau Forum Peran serta Masyarakat Berperan dalam Kegiatan.........................................................................................
Q.    Wujud Peran Serta.....................................................................................
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan …......................................................................................11
B.     Saran …................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA















BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebidanan mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan yang dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan. Komunitas adalah kelompok orang yang berbeda di suatu lokasi tertentu yang mempunyai norma dan nilai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kebidanan komunitas merupakan pelayanan kebidanan yang diberikan oleh bidan di kelompok masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Peran serta masyarakat proses dimana individu, keluarga, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha dan masyarakat luas pada umumnya.  Bidan bersama sektor yang bersangkutan menggerakan peran serta masyarakat dalam bentuk pengorganisasian masyarakat adalah proses pembentukan organisasi di masyarakat dan dapat mengidentifikasi kebutuhan prioritas dari kebutuhan tersebut, serta mengembangkan keyakinan dan berusaha memenuhi atas sumber – sumber yang ada di masyarakat.
Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat persuasif dan melalui pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan kemampuan masyarakat dalam menemukan, merencanakan serta memecahkan masalah menggunakan sumber daya atau potensi yang mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan tokoh – tokoh masyarakat serta LSM (Lembaga Sosial Masyarakat) yang masih ada dan hidup di masyarakat.
Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan akan menghasilkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dengan demikian penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan kemandirian merupakan hasil, karenanya kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di lingkungannya.
Peran serta masyarakat di dalam pembangunan kesehatan dapat diukur dengan makin banyaknya jumlah anggota masyarakat yang mau memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti, Puskesmas, Pustu (Puskesmas Pembantu), Polindes (Poli Bersalin Desa), mau hadir ketika ada kegiatan penyuluhan kesehatan, mau menjadi kader kesehatan, mau menjadi peserta Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin), JPKM (Jaminan Kesehatan Pra-bayar), dan lain sebagainya.
Peran serta masyarakat adalah proses dimana individu, keluarga, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha dan masyarakat luas pada umumnya. Bidan bersama sektor yang bersangkutan menggerakkan masyarakat dalam bentuk pengorganisasian masyarakat yaitu proses pembentukkan organisasi di masyarakat dan dapat mengidentifikasi kebutuhan prioritas dari kebutuhan tersebut, serta mengembangkan keyakinan dan berusaha memenuhi atas sumber – sumber yang ada di masyarakat.

Kebidanan komunitas tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat, keberhasilan kebidanan komunitas dalam rangka upaya peningkatan kesehatan ibu, anak dan keluarga bergantung kepada dukungan masyarakat itu sendiri.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui tentang pembinaan peran serta masyarakat yang akan dilakukan oleh seorang bidan dalam suatu komunitas tertentu. Sehingga, mahasiswa dapat mempraktekkannya sendiri.
2. Tujuan Khusus
a)      Mengetahui tentang pengertian Pembinaan Peran Serta Masyarakat.
b)      Mengetahui tentang Tujuan dari Pembinaan Peran Serta Masyarakat.
c)      Mengetahui tentang Pendataan Sasaran.
d)     Mengetahui tentang Pencatatan Kelahiran dan Kematian Ibu dan Bayi.
e)      Mengetahui tentang Pengaturan Transportasi, Biaya, Pengorganisasian donor darah dan Pertemuan rutin GSI dalam promosi suami siaga dan desa siaga.






BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN
Peran serta masyarakat adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong royong dan swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri mereka sendiri mengenal, memecahkan masalah, dan kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat. Bidan bersama sektor yang bersangkutan menggerakan peran serta masyarakat dalam bentuk Pengorganisasian Masyarakat. 
Pengorganisasian masyarakat adalah proses pembentukan organisasi di masyarakat dan dapat mengidentifikasi kebutuhan prioritas dari kebutuhan tersebut, serta mengembangkan keyakinan dan berusaha memenuhi atas sumber – sumber yang ada di masyarakat.
      Macam – macam organisasi yang ada dimasyarakat adalah:
  1. Kader.
  2. Karang taruna. 
  3. Kelompok pengajian. 


B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan jumlah dan mutu upaya masyarakat dibidang kesehatan.
2. Tujuan khusus 
a.       Meningkatkan kemampuan tokoh masyarakat dalam merintis dan menggerakan usaha kesehatan di masyarakatnya. 
b.      Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan. 
c.       Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam menggali, menghimpun dan mengelola dana/sarana masyarakat untuk upaya kesehatan. (Syafrudin, SKM, M.Kes, 2010)
Tujuan peran serta masyarakat adalah tujuan prograam peran serta masyarakat yang meningkatkan peran dan kemandirian dan kerja sama dengan lembaga - lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai meningkatkan kuantitas dan kualitas kelembagaan dan organisasi non pemerintah dan masyarakat, memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dalam proses pembangunan melalui peningkatan jaringan kemitraan dengan masyarakat. (Laluna A, 2008)

C. PENGARAHAN KEGIATAN PERAN SERTA MASYARAKAT
PSM dalam bidang kesehatan diarahkan melalui 3 kegiatan: 
1.      Kepemimpinan
Intervensi kepemimpinan yang berwawasan kesuma, bagi semua pemimpin formal maupun non formal, dari tingkat teratas sampai terbawah. 
2.      Pengorganisasian
Intervensi community development di bidang kesehatan pada tiap kelompok masyarakat sehingga muncul upaya kesehatan bersumber daya masyarakat. 
3.      Pendanaan
Mengembangkan sumber dana masyarakat, wujudnya berupa dana sehat atau JPKM. Tujuan akhir yang hendak dicapai dalam peningkatan PSM di bidang kesehatan setiap pemimpin kelompok masyarakat mempunyai wawasan kesuma ditandai adanya UKMB yang memadai di lingkungannya.

D. SASARAN 
  1. Individu yang berpengaruh atau tokoh masyarakat. 
  2. Keluarga atau puluhan keluarga. 
  3. Organisasi masyarakat. 
  4. Masyarakat umum.

E. PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT
  1. Pendataan sasaran. 
  2. Pencatatan kelahiran kematian ibu dan bayi
  3. Penggerakan sasaran agar mau menerima pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
  4. Pengaturan transfortasi setempat yang siap pakai untuk rujukan kegawatdaruratan. 
  5. Pengaturan bantuan biaya bagi masyarakat yang tidak mampu. 
  6. Pengorganisasian donor darah berjalan. 
  7. Pelaksanaan pertemuan rutin gsi dalam promosi suami, bidan dan
Desa siaga.

F. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN SERTA MASYARAKAT
Faktor – faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat
1.      Manfaat kegiatan yang dilakukan
Jika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi masyarakat maka kesediaan masyarakat untuk berperan serta menjadi lebih besar.
2.      Adanya kesempatan
Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berperan serta dan masyarakat melihat memangg ada hal – hal yang berguna dalam kegiatan yang akan dilakukan.
3.      Memiliki keterampilan
Jika yang dilaksanakan membutuhkan keterampilan tertentu dan orang mempunyai keterampilan sesuai dengan keterampilan tersebut maka orang tertarik untuk berperan serta.

4.      Rasa memiliki
Rasa memiliki sesuatu akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat sudah diikutsertakan jika rasa memiliki ini bisa ditumbuhkembangkan dengan baik maka peran serta akan dapat di lestarikan.
5.      Faktor tokoh masyarakat
Jika dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa tokoh – tokoh masyarakat atau pimpinan kader yang disegani ikut serta maka mereka akan tertarik pula berperan serta.

G. LANGKAH PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Pembinaan peran serta masyarakat pada umumnya merupakan ekologi manusia. Manusia didorong agar berupaya mengembangkan kemampuannya menjadikan pelaku upaya kesehatan keluarga di masyarakat.
Secara garis besar langkah mengembangkan peran serta adalah:
1.      Melaksanakan penggalangan, pemimpin dan organisasi di masyarakat melalui dialog untuk mendapatkan dukungan.
2.      Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan keluarga dengan menggali dan menggerakkan sumber daya yang dimilikinya.
3.      Melaksanakan kegiatan kesehatan keluarga untuk masyarakat melalui kader yang telah terlatih (Depkes RI, 1999).


H. PENDATAAN SASARAN
Adapun sasaran dalam pendataan sasaran ini adalah:
1.    Semua masyarakat yang berpenghasilan rendah maupun menengah baik pedesaan maupun perkotaan.
2.    Unsur lintas sektor dan lintas program yang terkait. Lintas sektor adalah program yang melibatkan suatu institusi/instansi negeri atau swasta yang membutuhkan pemberdayaan dan kekuatan dasar dari pemerintah/swasta mengenai peraturan yang ditetapkan untuk mewujudkan alternative kebijakan secara terpadu dan komprehensif sehingga adanya keputusan kerjasama.
3.    Kader teknis yang tersedia.
4.    Organisasi masyarakat. Misalnya, LSM (Lembaga Sosial Masyarakat)
5.   Masyarakat umum.

I. TAHAP-TAHAP DALAM PENDATAAN SASARAN
Adapun tahap-tahap dalam pendataan sasaran yang harus dilakukan oleh bidan komunitas, yaitu:
1.      Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang   dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung.
2.      Pencatatan data
Pencatatan data adalah proses untuk memasukkan data ke dalam media SPD. Jika SPD tersebut berupa buku, pencatatan data dilakukan dengan menulis pada lembar - lembar buku. 
3.      Pengolahan data
Pengolahan data menurut George R. Terry,Phh adalah serangkaian operasi atau informasi yang diinginkan. Arti lain dari pengolahan data adalah suatu sistem yang akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa bahan jadi. Untuk mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan dapat diperoleh dari sistem pengolahan data. Dalam sistem pengolahan data terdapat perbedaan antara data dan informasi.
4.      Pembuatan Grafik PWS KIA
PWS KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator yang dipakai, yang juga menggambarkan pencapaian tiap desa atau kelurahan dalam tiap bulan.

J. PENGGERAKAN SASARAN
Penggerakan sasaran agar mau menerima atau mencapai pelayanan KIA adalah dilihat dari peran bidan komunitas, yang tidak lain adalah membantu keluarga dan masyarakat agar selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal.

  1. Sebagai Pendidik
Berupaya agar sikap dan perilaku komuniti diwilayah kerjanya dapat berubah sesuai dengan kaidah kesehatan.
  1. Sebagai Pelaksana
Bidan harus mengetahui dan menguasai IPTEK untuk melakukan kegiatan bimbingan terhadap kelompok remaja pra nikah, pemeliharaan kesehatan bumil, nifas, dan masa interval dalam keluarga, pertolongan persalinan di rumah, tindakan pertolongan pertama pada kasus kegawatan obstetrik di keluarga, pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi dikeluarga, pemeliharaan kesehatan anak balita.
  1. Sebagai Pengelola
Bidan sebagai pengelola kegiatan kebidanan unit kesehatan ibu dan anak di puskesmas, polindes, posyandu dan praktek bidan, memimpin dan mengelola bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih rendah. Bidan yang bekerja di komuniti harus mampu mengenali kondisi kesehatan masyarakat yang selalu mengalami perubahan. Kesehatan komuniti dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi baik di masyarakat itu sendiri maupun IPTEK serta kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
  1. Sebagai Peneliti
Peran peneliti yang dilakukan oleh bidan bukanlah seperti yang dilakukan peneliti professional. Dasar-dasar dalam penelitian perlu diketahui oleh bidan seperti pencatatan pengolshsn dan analisis data. Secara sederhana bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotesa atas hasil analisisnya. Berdasarkan data ia dapat menyusun rencana dan tindakan sesuai dengn permasalahan yang ditemukan. Bidan juga harus dapat melaksanakan evaluasi atas tindakan yang dilakukannya tersebut.

K. TINGKATAN MENGEMBANGKAN DAN MEMBINA PARTISIPASI MASYARAKAT
Tingkatan mengembangkan dan membina partisipasi masyarakat bukan pekerjaan yang mudah. Pembinaan partisipasi masyarakat memerlukan kemampuan, kesempatan, dan motivasi. Berbagai tingkatan partisipasi atau peran serta masyarakat antara lain: 
  1. Peran serta karena perintah atau karena terpaksa. 
  2. Peran serta karena imbalan. Adanya peran serta karena imbalan tertentu yang diberikan baik dalam bentuk imbalan materi atau imbalan kedudukan. 
  3. Peran serta karena identifikasi atau rasa ingin memiliki. 
  4. Peran serta karena kesadaran. Peran serta atas dasar kesadaran tanpa adanya paksaan atau harapan dapat imbalan.  
  5. Peran serta karena tuntutan akan hak dan tanggung jawab.

L. PENGGERAKAN SASARAN DENGAN PEMBINAAN DUKUN BAYI
1.      Memberitahukan ibu hamil untuk bersalin pada tenaga kesehatan. 
2.      Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan, nifas serta rujukannya. 
3.      Pengenalan dini tetanus neonatorum dan BBL serta rujukannya. 
4.      Penyuluhan gizi dan KB. 
5.      Pencatatan kelahiran dan kematiaan ibu atau bayi. 
Tujuan Pembinaan dan Kemitraan Dukun Bayi dan Bidan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia utamanya mempercepat penurunan AKI dan AKB. Manfaat Pembinaan dan Kemitraan Dukun Bayi adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkan mutu ketrampilan dukun bayi dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 
2.      Meningkatkan kebersamaan antara dukun bayi dan bidan. 
3.      Meningkatkan cakupan persalinan dengan petugas kesehatan.

M. PROGRAM PEMBINAAN DUKUN BAYI
1. Fase I: Pendaftaran dukun
a)      Semua dukun yang berpraktek didaftar dan diberikan tanda terdaftar. 
b)      Dilakukan assesment mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka dalam penanganan kehamilan dan persalinan.
2. Fase II: Pelatihan 
a)      Dilakukan pelatihan sesuai dengan hasil assesment. 
b)      Diberikan sertifikat. 
c)      Dilakukan penataan kembali tugas dan wewenang dukun dalam pelayanan kesehatan ibu. 
d)     Yang tidak dapat sertifikat tidak diperkenankan praktek.
3. Fase III: Pelatihan oleh tenaga terlatih
a)      Persalinan hanya boleh ditolong oleh tenaga terlatih. 
b)      Pendidikan bidan desa diprioritaskan pada anak/keluarga dukun. 

N. PENGGERAKAN SASARAN DENGAN PEMBINAAN KADER
Kader adalah tenaga yang berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat dan bekerjasama dengan masyarakat serta suka rela.  Adapun hal-hal yang perlu disampaikan dalam pembinaan kader adalah:
1.      Pemberitahuan ibu hamil untuk bersalin ditenaga kesehatan ( promosi bidan siaga). 
2.      Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta rujukannya. 
3.      Penyuluhan gzi dan keluarga berencana. 
4.      Pencatatan kelahiran dan kematian bayi atau ibu. 
5.      Promosi tabulin, donor darah berjalan, ambulan desa, suami siaga, satgas gerakan sayang ibu.

O. BENTUK PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT 
1.      Polindes
Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah serta kelengkapan dari PKMD di kelola oleh bidan dibawah pengawasan dokter PKM setempat yang dipergunakan untuk memberi pelayanan KIA-KB sesuai dengan kewenangan bidan yaitu kasus dan norma dan resiko sedang.
2.      POD
Merupakan bukti operasional PKMD dalam melaksanakan unsure Penyediaan obat-obat sederhana dan penaggulangan penyakit ringan setempat. 
3.      DUKM
Merupakan perhimpunan dana guna menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. 
4.      Tabulin
Merupakan tabungan untuk membantu bumil dan keluarganya pada saat menghadapi persalinan. 
5.      Dasolin
Adalah untuk masyarakat yang pasangan usia subur juga ibu yang mempunyai balita dianjurkan menabung yeng kegunaan untuk membantu ibu tersebut saat hamil lagi. 
6.      POSKESTREN
Merupakan peran pondok pesantren dalam pembangunan kesehatan diwujudkan dengan munculnya UKBM dilingkungan pindok pesantren diantaranya adalah posyandu asuhan tokoh agama, dana sehat pondok pesantren, santri husada.



P. PENGEMBANGAN WAHANA ATAU FORUM PERAN SERTA MASYARAKAT BERPERAN DALAM KEGIATAN
1.      Posyandu. 
2.      Polindes. 
3.      Kelompok KIA. 
4.      Dasa wisma. 
5.      Tabungan ibu bersalin. 
6.      Donor darah berjalan. 
7.      Ambulan desa.

Q. WUJUD PERAN SERTA
Peran serta dapat diwujudkan dalam bentuk:
1.      Tenaga, seseorang berperanserta dalam kegiatan kelompok dengan menyumbangkan tenaganya, misalnya menyiapkan tempat dan peralatan dan sebagainya.
2.      Materi, seseorang berperanserta dalam kegiatan kelompok dengan menyumbang-kan materi yang diperlukan dalam kegiatan kelompok tersebut, misalnya uang, pinjaman tempat dan sebagainya (Depkes RI, 1990).




BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Peran serta masyarakat adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong royong dan swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri, mengenal, memecahkan masalah, dan kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkanmutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Penggerakan sasaran agar mau menerima atau mencapai pelayanan KIA melalui peran bidan komuniti adalah membantu keluarga dan masyarakat agar selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal, yaitu:
  1. Sebagai Pendidik.
  2. Sebagai Pelaksana.
  3. Sebagai Pengelola.
  4. Sebagai Peneliti.

B. SARAN
Diharapkan dengan mempelajari makalah ini kita sebagai tenaga kesehatan akan lebih memahami dan berperan aktif berpartisipasi dalam Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat, sehingga tujuan yang di inginkan bisa teraplikasikan dengan sukses dan dengan adanya program ini diharapkan akan memperbaiki kuantilas dan kualitas dari mutu kesehatan di Indonesia
1.      Bagi Institusi
      Diharapkan agar dapat memberikan maupun memfasilitasi mahasiswa untuk melakukan suatu kegiatan nyata dalam hal pembinaan peran serta masyarakat, khususnya pergerakan sasaran agar mau menerima atau mencapai pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) yang lebih nyata. Misalnya, kegiatan penyuluhan tentang persalinan yang aman sehingga masyarakat sebagai sasaran mau mencapai pelayanan kesehatan ibu dan anak.
2.      Bagi Mahasiswa DIII Kebidanan
      Diharapkan agar lebih mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pembinaan peran serta masyarakat khususnya pergerakan sasaran agar mau menerima atau mencapai pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui media – media yang tersedia misalnya buku diperpustakaan dan berbagai informasi diinternet.
3.      Bagi Pembaca
Khususnya petugas kesehatan diharapkan agar meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sedangkan, bagi masyarakat awan diharapkan agar dapat turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang ada dimasyarakat khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Bunga, Ayu.2011.Pencatatan kelahiran dan kematian. Tanggal diakses 14 Juli 2012.www.rantingbungaayu.com

  1. Departemen kesehatan.2009.Pembinaan peran serta masyarakat.Tanggal diakses 22 Juli 2012. www.ppjk.depkes.go.id

  1. Suharti.2011.Penggerakan sasaran agar mau dan menerima atau mencapai pelayanan KIA.tanggal diakses 13 Juli 2012. www.kebidanan.blogspot.com

  1. Universitas Indonesia.2011.Buku PWS-KIA.tanggal diakses 13 Juli 2012.www.staff.blog.ui.ac.id





Tidak ada komentar:

Posting Komentar